Minggu, 14 Juni 2009

PARIWISATA KUPU-KUPU SEBAGAI SALAH SATU PARIWISATA ALTERNATIF DI INDONESIA


PARIWISATA KUPU-KUPU SEBAGAI SALAH SATU PARIWISATA ALTERNATIF DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG

Kupu-kupu merupakan serangga yang umum dikenal, karena memiliki ciri-ciri yang khas, terutama adanya sisik-sisik pada sayap yang mudah terlepas jika dipegang, tidak menggigit dan menyengat dan dalam bentuk dewasa bukanlah serangga perusak yang serius. Memiliki jumlah populasi yang paling banyak dari pada ordo lainnya dalam kelas insekta. Kupu-kupu tersebar dari dataran rendah sampai ketinggian 750 m dpl serta ditemukan pada daerah hutan, pinggiran hutan, ladang, semak belukar, dan di sepanjang aliran air (Corbet and Pendlebury, 1956; Borror, Triplehorn dan Jhonson ,1992; Herwina, 1996). Jenis kupu-kupu yang tersebar di seluruh diperkirakan berjumlah 2500 jenis (Corbet dan Pendlebury, 1956). Penyebaran setiap jenis kupu-kupu tersebut mengikuti pola distribusi yang jelas. Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada wilayah bagian barat Indonesia, penyebarannya berasal dari daratan Asia, sedangkan kupu-kupu yang terdapat di Indonesia bagian Timur, penyebarannya dari benua Australia (Amir, Noerdjito dan Ubaidillah, 1993; Suguru dan Haruo, 1997).

Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap jumlah populasi kupu-kupu. Keanekaragaman tanaman pada habitatnya dapat berpengaruh terhadap jenis-jenis kupu-kupu yang ada. Selain itu faktor lainnya yang dapat mempengaruhi jumlah populasi kupu-kupu yaitu: suhu, kelembaban, curah hujan, cahaya, predator dan parasit juga berperan besar terhadap keberadaan kupu-kupu pada suatu wilayah. Selain itu aktivitas penduduk juga akan mempengaruhi keberadaan dan keanekaragaman jenis kupu-kupu pada kawasan ini.

Dalam suatu ekosistem kupu-kupu berperan penting dalam memelihara keanekaragaman hayati, karena fungsinya sebagai polinator yaitu sebagai salah satu hewan yang berfungsi mendorong terjadinya penyerbukan pada tumbuhan sehingga membantu perbanyakan tumbuhan secara alamiah (Sembel, 1993). Kupu-kupu juga mempunyai nilai ekonomis,terutama dalam bentuk dewasa dijadikan koleksi,dan sebagai bahan pola dan seni (Borror et al, 1992). Kupu-kupu juga menjadi perhatian para ilmuwan untuk melengkapi catatan biosistematik tentang kupu-kupu sehingga sangat penting untuk studi ilmiah (Smart, 1991). Penyusutan dan perubahan ekosistem yang terjadi karena eksploitasi yang sangat cepat merupakan ancaman bagi keberadaan kupu-kupu di Indonesia. Sebagai contoh yaitu pada daerah yang kaya dengan kehidupan kupu-kupu apabila dibersihkan dan diolah untuk pertanian dan perkebunan maka walaupun ada kupu-kupu yang dapat berpindah ke habitat yang baru, akan tetapi sumber makanan larvanya telah musnah yang mungkin merupakan makanan yang spesifik bagi larva kupu-kupu tersebut (Smart, 1991). Untuk mengetahui jumlah populasi dari setiap jenis kupu-kupu yang ada di Indonesia akibat terjadinya penyusutan dan perubahan ekosistem yang merupakan habitat dari kupu-kupu tersebut maka telah banyak dilakukan penelitian

Banyak sekali para peneliti yang meneliti keberadaan kupu-kupu di Indonesia, namun belum banyak yang tertarik memanfaatkan potensi dari hewan ini sebagai salah satu daya tarik wisata. Industri pariwisata merupakan suatu industri yang kompleks sifatnya dan perlu dukungan sektor lain. Pemanfaatan sumber daya alam, baik sumber daya alam maupun buatan yang terdapat pada suatu objek wisata dapat ditingkatkan nilainya jika paket-paket wisata dikemas dengan menajemen yang baik dan profesional, serta didukung sarana dan prasarana yang memadai. Indonesia sebagai daerah tropis memiliki potensi yang besar apabila ingin mengembangkan kupu-kupu sebagai salah satu bentuk pariwisata alternatif. Hal ini disebabkan karena Indonesia berada di daerah tropis yang cocok untuk perkembangkan kupu-kupu dan memiliki keanekaragaman kupu-kupu yang sangat besar. Kupu-kupu dapat dikembangkan sebagai kegiatan wisata sekaligus sebagai usaha konservasi. Oleh karena itu perlu dikaji sejauh mana wisata kupu-kupu mampu berperan sebagai salah satu bentuk pariwisata alternatif di Indonesia.

1.2 TUJUAN

Berdasarkan latar belakang di atas tujuan pembuatan paper ini yaitu:

1. Mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa dikembangkan dalam wisata kupu-kupu.

2. Mengkaji bahwa kupu-kupu dapat dikembangkan sebagai salah satu bentuk pariwisata alternatif.

1.3 MANFAAT

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan paper ini yaitu:

1. Memperkaya jenis-jenis kegiatan wisata yang dapat dikembangkan di Indonesia.

2. Merupakan masukan bagi pelaku wisata dan pemerintah untuk mengembangkan wisata kupu-kupu.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 WISATA KUPU-KUPU

Beberapa daerah di Indonesia telah melakukan konservasi terhadap kupu-kupu. Beberapa taman nasional dan cagar alam di Indonesia melestarikan beberapa jenis kupu-kup terutama kupu-kupu spesies langka. Namun belum banyak yang tertarik mengembangkan kupu-kupu sebagai daya tarik wisata. Terdapat 4 taman kupu-kupu yang telah dikembangkan sebagai tempat wisata selain untuk tujuan konservasi di Indonesia yaitu: Taman Nasional Bantimurung, Taman Kupu-Kupu Cilember, Taman Kupu-Kupu Gita Persada, dan Taman Kupu-Kupu Lestari.

Secara umum kegiatan wisata yang dapat dikembangkan pada taman kupu-kupu ini seperti:

1. Bagaimana membedakan kupu-kupu jantan dengan kupu-kupu betina

2. Menyaksikan kupu-kupu kawin

3. Menyaksikan kupu-kupu bertelur

4. Menyaksikan perubahan dari ulat menjadi kepompong

5. Menyaksikan dari kepompong menjadi kupu-kupu

6. Menangkap kupu-kupu yang lagi berterbangan untuk dibawa pulang

7. Penjualan berbagai macam souvenir yang berhubungan dengan kupu-kupu

2.2 TAMAN NASIONAL BATIMURUNG

Taman Nasional Batimurung terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.. Lokasi wisata ini berjarak 50 km dari kota Makassar. Di Taman Nasional Batimurung terdapat ribuan kupu-kupu yang terdiri dari 150 spesies, termasuk yang tergolong langka yaitu Papillo androcles.

Objek wisata ini memiliki luas 6.619,11 kilometer persegi yang terletak di lembah bukit kapur dengan tebing curam itu memiliki vegetasi tropis yang subur dan terdapat air terjun serta goa stalaktit.

Keberadaan kupu-kupu dan keindahan alam ini menjadi daya tarik obyek wisata ini untuk dikunjungi baik oleh wisatwan asing maupun domestik. Perpaduan berbagai spesies kupu-kupu yang sering kali bercampur dalam satu koloni di udara, menjadi pemandangan menarik yang membuat pengunjung betah menikmatinya. Bagi wisatwan domestik pemandangan alam yang masih asri, objek wisata ini menjadi tujuan wisatawan untuk menghilangkan kepenatan dan kejenuhan setelah bergelut dengan aktivitas keseharian.

Untuk dapat menikmati objek wisata itu, para pengunjung dikenakan tiket masuk masing-masing sebesar Rp10.000,00 untuk wisatawan asing dan Rp5.000,00 bagi wisatawan domestik.

Dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan tersebut, pada tahun 2007 mampu memberikan kontribusi sebesar Rp2,5 miliar terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah tersebut bersumber dari retribusi parkir, tiket masuk dan jasa penyewaan lapangan tenis yang ada dalam kawasan Bantimurung.

Seiring peningkatan kunjungan wisatawan, tahun 2008 Pemkab Maros menargetkan perolehan pendapatan dari kontribusi obyek wisata tersebut sebesar Rp3 miliar.

Jumlah pengunjung obyek wisata tersebut terus meningkat, terutama pada hari Sabtu dan Minggu mencapai sepuluh ribu orang, sedangkan hari-hari biasa rata-rata berkisar 500 hingga 1.000 orang.

Kawasan wisata Bantimurung yang telah dikenal dengan air terjunnya, merupakan salah satu obyek wisata andalan Propinsi Sulawesi Selatan. (Ant/OL-01)

TAMAN KUPU-KUPU PENEBEL Taman Kupu-Kupu Bali

Taman Kupu-kupu Bhttp://stdharmakerthi.com/images/kupu_kupu.jpgBali tak hanya dikenal dengan wisata budaya atau alamnya yang indah. Wisatawan yang datang ke Bali kini juga dapat berkunjung ke taman kupu-kupu sekaligus tempat penangkaran kupu-kupu yang merupakan terbesar di Asia.

Taman sekaligus tempat penangkaran kupu-kupu ini terletak di Desa Sesandan Leban, Tabanan. Untuk bisa menikmati keindahan beraneka ragam jenis kupu-kupu ini, wisatawan asing dikenai tiket masuk 6 dollar Amerika untuk dewasa dan 3 dollar untuk anak-anak. Sementara untuk wisatawan domestik dikenai tiket masuk 12 ribu rupiah.

Di taman seluas 4 hektar ini pengunjung dapat melihat ribuan kupu-kupu dari beberapa propinsi di Indonesia seperti kupu-kupu dari Papua, Sulawesi Selatan, Bali, dan kupu-kupu dari propinsi lainnya. Selain dapat melihat kupu-kupu yang sedang menghisap sari bunga, pengunjung juga bisa melihat proses kupu-kupu yang sedang kawin.

“Selain melihat berbagai jenis kupu-kupu, pengunjung juga dapat melihat proses penangkaran kupu-kupu. Proses penangkaran dari telur, kepompong, hingga menjadi seekor kupu-kupu memerlukan waktu selama 2 bulan ali adalah usaha kepariwisataan yang termasuk salah satu objek wisata populer di Kabupaten Tabanan. Telah berdiri sejak tahun 1996 dan dikelola oleh PT.Kupu-kupu Taman Lestari.

Berlokasi di Jl.Batukaru, Br.Sandan lebah, Wanasari, Tabanan. Tepatnya 7 Km.ke arah utara dari pusat kota, Taman di buka setiap hari dari Jam 8.00 S/ d Jam 17.00 WITA dan tiket terakhir jam 16.00 WITA.

Luas lokasi 1 Ha. dengan netting area (Ruangan yang tertutup Jaring) 3700 M3. Untuk melepaskan kupu-2 yang minimum 3500 ekor per bulan, dan terdiri dari berjenis-jenis kupu-2 dari seluruh Indonesia.

Taman Kupu-kupu Juga memproduksi aneka kerajinan yang terbuat dari bermacam-macam serangga seperti :Framing Butterfly(Bingkai isi Kupu-2), Framing Beetle(Bingkai isi kumbang) Gantungan kunci yang terbuat dari serangga, selipan pembatas buku, paper weight(penindih kertas) terbuat dari fiber bening berisi kupu-kupu, lukisan dari sayap kupu-kupu, dll.

Taman Kupu-Kupu Gita Persada

Monday, 01 October 2007

Kupu-kupu biasanya dikenal sebagai hewan yang selalu terbang di antara bunga-bunga, memiliki aneka warna, dan ukurannya beragam, mulai dari kecil, sedang, sampai besar. Namun, pernahkah kita mengamati secara detail variasi warna, corak, dan ukuran atau bentuk kupu-kupu yang berbeda-beda itu? Kalau kita berkunjung ke taman kupu-kupu terbuka Gita Persada, wawasan kita tentang kupu-kupu, hewan bersayap yang muncul sebagai hasil akhir metamorfosis ulat, itu tentunya akan bertambah. Taman kupu-kupu yang khusus meneliti dan melestarikan kupu-kupu sumatera itu letaknya di Desa Tanjung Manis, di kaki Gunung Betung, Bandar Lampung. Taman terbuka seluas empat hektar di ketinggian 460 meter di atas permukaan air laut ini akan memanjakan setiap pengunjung dengan pemandangan cantik berupa kupu-kupu aneka warna dan bentuk yang beterbangan bebas. Salah satu spesies yang keindahannya bisa dilihat secara langsung adalah kupu-kupu berukuran besar dari famili Papilionidae. Selain itu, Troides helena, kupu-kupu besar berwarna hitam dengan corak kuning mencolok, atau Graphium agamemnon, kupu-kupu berperut merah dan bersayap hitam. Kedua spesies langka tersebut demikian menarik karena tubuhnya dilengkapi perpaduan warna yang begitu mencolok dan ukurannya begitu besar. Secara ilmiah, warna kupu- kupu tergantung di mana dia mengurung diri untuk berubah bentuk menjadi sesuatu yang lain. Kepompong Troides helena banyak ditemukan di tanaman Aristolochia tagala atau tanaman perepok, sementara Graphium agamemnon banyak ditemukan di tanaman bunga cempaka. Di sanalah mereka mengubah dirinya dan mendapatkan identitas warna. Begitu mereka menyelesaikan metamorfosis terakhirnya, kupu-kupu akan menjadi hewan yang sangat berperan dalam jaring makanan. Pelopor Adalah Herawati Soekardi (56), ahli kupu-kupu dari Universitas Lampung, yang memelopori upaya pelestarian kupukupu sumatera tersebut. Pada awalnya, dengan kecintaan yang teramat besar pada kupu-kupu dan karena keprihatinannya pada minimnya ahli kupu-kupu di Indonesia, dia mencoba menggeluti satwa yang sangat biasa dan sederhana tersebut. Dalam perkembangan, ia sangat terkejut saat mendapati beberapa kupu-kupu sumatera sudah sedemikian langka,bahkan diambang kepunahan, terutama kupu-kupu dari keluarga Papilionidae. Hal itu terjadi tidak lain sebagai akibat rusaknya hutan Sumatera.Pohon-pohon besar atau tanaman yang semula berfungsi sebagai inang untuk pakan larva kupu-kupu habis ditebangi melalui program hak pengusahaan hutan (HPH). Hutan juga rusak akibat alih fungsi hutan dari hutan lindung ke lahan budidaya.Kondisi di taman kupu-kupu terbuka Gita Persada pun demikian. Pada awal penelitian, di kawasan tersebut sama sekali tidak ada tanaman atau pohon keras yang berfungsi sebagai inang pakan larva kupu-kupu.Melalui pemikiran mengenai rekayasa habitat, Herawati mencoba menanami kawasan hutan yang sudah rusak itu.Selama tiga tahun pertama, tepatnya mulai Juni 1999 hingga Juni 2001, kawasan tersebut ditanami aneka ragam tumbuhan berbunga dan 25 spesies tumbuhan inang.Tumbuhan inang yang ditanam di antaranya jeruk nipis, muraya, cempaka, sirih hutan, rumput babi, ketepeng, hingga beringin. Tumbuhan berbunga yang ditanam di sana antara lain pagoda, jarong, kembang sepatu, soka, kamboja,kamboja jepang, dan kembang merak.Tujuan penanaman itu adalah untuk mengundang berbagai jenis kupu-kupu masuk, terutama penanaman berbagai jenis tumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan kupu-kupu. Pada awal penelitiannya, Herawati hanya mendapati tujuh spesies kupu-kupu. Setelah itu bertambah menjadi 41 spesies.Sekarang ini tak kurang dari 100 spesies kupu-kupu ada di sana, termasuk kupu-kupu langka jenis Troides helena,Wisata Parlemen Jawa Timur

http://www.wisataparlemen.com/front Powered by Joomla! Generated: 27 March, 2009, 20:34

Papilio memnon jantan, Papilio polytes jantan, Graphium agamemnon, dan Papilio helenus yang tergolong langka.Kondisi alam Penambahan spesies kupu-kupu itu berasal dari tiga sumber. Selain kupu-kupu tersebut masuk sendiri ke taman terbuka itu, Herawati menambah koleksi penelitiannya dari hasil penangkaran di rumah dan hasil perburuannya di pulaupulau di sekitar Teluk Lampung.Kupu-kupu dari famili Papilionidae akhirnya menjadi ikon penelitian sekaligus menandai keberhasilan penangkaran dan konservasi kupu-kupu sumatera.Dari taman mungil itu, akhirnya bisa diketahui bahwa kehadiran spesies kupu-kupu antara lain tergantung ada kelimpahan tumbuhan inang yang cocok bagi kupu-kupu untuk meletakkan telur serta kesesuaian bunga sebagai sumber pakan kupu-kupu. Tumbuhan inang merupakan faktor yang membatasi pertumbuhan populasi kupu-kupu. Keberhasilan penangkaran kupu-kupu di alam terbuka hasil rekayasa tersebut membawa pemikiran lain. Kupu-kupu juga bisa menjadi indikator menurunnya keanekaragaman hayati di alam. Herawati menjelaskan, apabila kupu-kupu di alam mulai menghilang, itu artinya kondisi alam setempat mengalami penurunan.Penangkaran kupu-kupu itu juga membawa pengaruh lain. Di antaranya, setiap pelaku konservasi sebaiknya tidak hanya melarang melakukan penangkapan satwa atau hewan yang dilestarikan, tetapi juga bisa memanfaatkannya. Misalnya, sebagai tempat wisata pendidikan.Sejak dibuka hingga sekarang, taman kupu-kupu yang dikelola Yayasan Sahabat Alam itu telah dikunjungi ribuan siswa,mulai dari TK hingga SMA yang didampingi para guru untuk mempelajari keanekaragaman kupu-kupu sumatera.Bahkan, banyak mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Biologi Universitas Lampung yang mengadakan penelitian di taman tersebut. Bisa dikatakan, taman kupu-kupu itu menjadi referensi belajar paling lengkap mengenai kupu-kupu sumatera.Bukit taman Sambil berjalan menuruni jalan yang sengaja dibuat untuk menuruni bukit-taman itu, menempati kawasan dengan kontur naik turun, para siswa bisa menikmati keindahan alam sambil mencermati berbagai jenis kupu-kupu yang beterbangan.Keluarga Papilionidae yang merupakan keluarga kupu-kupu berukuran besar dan bersayap indah, misalnya, cukup banyak beterbangan di sana. Atau Troides helena, yang memiliki ukuran antara 13,3 cm hingga 17,6 cm. Atau juga Papilio memnon jantan yang berukuran 11,2 cm hingga 13,2 cm. Selain itu, dapat juga ditemui jenis Papilionidae yang memiliki sayap berekor, seperti Papilio memnon betina, Papilio helenus, dan Papilio peranthus. Hewan-hewan bersayap cantik itu begitu indah dipandang. Seharusnya masyarakat Lampung bangga akan keberadaan pusat penelitian dan wisata pendidikan tersebut. Ini mengingat berbagai jenis kupu-kupu sumatera yang langka bisa dilihat secara jelas dan bebas di sana. Sayangnya, kata Herawati, masyarakat Lampung masih susah untuk diajak berpikir mengenai konservasi. Mereka maunya menebang dan menebang hutan tanpa mau memerhatikan pelestarian.Tentunya ini merupakan keprihatinan tersendiri....(Helena F Nababan) sumber : KompasWisata Parlemen Jawa Timur

http://www.wisataparlemen.com/front Powered by Joomla! Generated: 27 March, 2009, 20:34

Taman kupu kupu Cilember. Cilember daerah Cisarua Bogor

Taman Kupu2 di Cilember ini berbentuk kubah raksasa yang bulat kurang lebih seluas 500 m2 yang didalamnya terdapat puluhan jenis kupu2. Disana kita bisa melihat proses kehidupan kupu2 secara langsung, selain melihat berbagai jenis kupu2 kita bisa juga melihat telornya, kepompong dan ulatnya.
Karena proses kehidupan kupu2 yang disebut dengan metamorfose/perubahan bentuk dari telor menjadi ulat, kemudian dari ulat menjadi kepompong dan setelah jadi kepompong menjadi kupu2. Setelah kupu2 menjadi dewasa dan ber-telor kembali maka akan diualngi lagi proses kehidupannya yang sama.
Kupu-kupu Magnet Objek Wisata Bantimurung

III. Penutup

Jadi disuatu saat nanti akan ada tempat penangkaran kupu-kupu, dimana setiap turis dapat menikmati enam macam kegiatan pariwisata kupu-kupu seperti yang diuraikan di atas. Di samping itu disediakan pula hutan kupu-kupu. Setiap turis dapat berburu kupu-kupu dengan membayar setiap kupu-kupu yang dapat ditangkapnya.

UCS telah merencanakan, nantinya untuk mendaftarkan kegiatan ini sebagai suatu paten ke Departemen Hukum dan HAM. Dengan demikian akan lebih banyak dapat menolong rakyat kecil menjadi kaya melalui kegiatan pariwisata kupu-kupu. Lebih jauh, berarti telah terjadi peningkatan efisiensi dari ekonomi nasional. Dari barang yang disia-siakan, menjadi suatu komoditi yang akan digandrungi dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar